Puskeu - Jakarta
Sekarang kita pergi Bencoolen alias Bengkulu, tempat Bung Karno pernah diasingkan Belanda sekaligus tempat bunga Rafflesia Arnoldi. Bengkulu memang meninggalkan banyak jejak sejarah Indonesia yang mendunia. Banyak perantau yang mencoba mencari peruntungan di tanah patah ini (julukan lain dari Bengkulu). Salah satu perantau itu adalah Bendahara Bidkeu Polda Bengkulu yakni Brigadir Bunwardy Simaremare, S.H.
Mare, demikian panggilannya, merupakan putra Muara, Toba, Tapanuli Utara. Orangtuanya bekerja sebagai petani padi, jagung dan kacang. Namun demikian, mereka berhasil mendidik ke-7 anaknya secara baik sehingga berhasil menjadi pegawai negeri. Sebagai anak bungsu tentunya Mare memiliki semangat untuk menyamai keberhasilan abang-abangnya. Terbukti, dengan belajar sungguh-sungguh ia berhasil mewakili SMAN 1 Muara untuk mendapatkan jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) ke S-1 Jurusan Hukum Universitas Bengkulu.
Begitu memasuki Semester IV, ia mendaftarkan diri menjadi Brigadir Polisi dan luar biasanya langsung berhasil diterima. Ia dididik di SPN Betung dan merupakan alumni Angkatan 34 SPN Betung atau Angkatan 33 Nusantara. Mare bertugas pertama kali di Dit Sabhara Polda Bengkulu selama 1 tahun dan setelah itu dimulailah perjalanan karirnya di bidang Keuangan. Selama 9 tahun bertugas di keuangan, ia telah bertugas di Renmin Bidkeu, Operator SIMAK-BMN Bidkeu, Operator SAIBA Bidkeu dan saat ini sebagai Bensatker Bidkeu Polda Bengkulu.
Ia begitu mencintai tugas di keuangan karena pekerjaannya sudah terinci dan dilengkapi dengan peraturan yang baku serta didukung penuh oleh penggunaan aplikasi yang mumpuni. Mare bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota yang membutuhkan pelayanan keuangan Polri. Saat ini ia masih terus belajar untuk menjadi personel keuangan yang baik dan selalu mengikuti dinamika perkembangan pengetahuan yang ada. @koespuskeu