Puskeu - Labuan Bajo
Banyak sudah kisah tentang anak perantauan yang berhasil meraih mimpi-mimpinya. Persamaan diantara mereka, para perantau, adalah kehidupan mereka berisi perjuangan dan kegigihan. Gede Vaza Shendi Wismaya, salah satunya. Ayah Gede bekerja sebagai PNS di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan, Bali sedangkan ibunya mengajar olahraga di SMP 1, Singaraja. Masa kecilnya dilalui dengan menyenangkan sebagaimana teman sebayanya. Namun, ketika Gede masih di bangku SD, ayahnya meninggal dunia dan Ibunya melanjutkan tugas menafkahi keluarga.
Kehidupan mesti berjalan terus dan diputuskan bahwa Gede harus merantau ke Kupang mengikuti adik almarhum ayahnya. Ini adalah satu-satunya jalan agar ia dapat meneruskan pendidikan yang layak sepeninggal kepergian ayahnya. Dimulailah perjalanan Gede sebagai perantauan ketika ia duduk di bangku SD dan di usia yang masih sangat muda. Ia beruntung karena Paman dan keluarganya begitu memperhatikan dirinya sehingga ia dapat bertumbuh dengan baik.
Gede bersekolah di SMK 3 Kupang jurusan elektro dan tamat tahun 2014. Kebetulan, lokasi sekolah berada di depan Mapolda Nusa Tenggara Timur, sehingga ia dapat segera mengetahui informasi pendaftaran bintara Polri. Ia memutuskan untuk mendaftar seleksi bintara Polri demi meringankan beban keluarga dan sebagai anak pertama dari tiga bersaudara ia berkeinginan untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya. Ia berhasil lulus dan merupakan eks Angkatan 39 SPN Kupang tahun 2014. Maka dimulailah karir anak desa Petuktukan, Singaraja ini di Polri khususnya di Polda NTT. Gede pernah bertugas di Sat Sabhara Polres Manggarai Barat, Sat Binmas Polres Manggarai Barat dan sejak tahun 2016 ia bertugas di Keuangan Polres Manggarai Barat.
Gede masih memiliki cita-cita untuk mengembangkan karirnya di kepolisian. Ia juga masih terus berupaya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kepolisian. Tidak ada yang tak mungkin dan Gede berkeyakinan bahwa dari Labuan Bajo ia dapat mewujudkan cita-citanya itu. @koespuskeu